Cerita Seks

Tante Kaya Kesepian dan Haus Sex Setelah Cerai Dari Suami

Profesi sebenarnya dari tante ini adalah seorang perawat medis yang cukup senior di sebuah puskesmas. Umurnya sudah cukup lumayan, 44 tahun. Dia sebenarnya sudah memiliki 3 orang anak dan yang paling kecil sudah ABG kelas 3 SMP.
Perkenalanku sama dia dibantu teman yang memberi info kalo ada tante yang cukup tajir butuh belaian cowok. Awalnya sih aku under estimate, umurnya udah 44 tahun sih, mumpung lagi tidak ada acara, daripada bengong di rumah, aku beranikan diri berkenalan via sms.
Seperti yang sudah kuduga, dia cukup responsif menjawab smsku. Saat aku iseng pancing pembicaraan kearah yang lebih dalam, dia pun tetap menjawab sms ku.
Ternyata tidak butuh waktu lama pendekatan sama tante ini, eksekusex pun akan segera dilaksanakan. Berbekal foto yang dia kirimkan via MMS, aku pun menjemput dia di rumahnya di kawasan elit Gatot Subroto.
Sesampai di rumah yang cukup mewah itu, aku disambut ramah sang tante, setelah duduk sejenak dan mengobrol, kami pun pergi dengan mengendarai CRV Putih milik tante. Pembicaraan selama perjalanan cukup akrab dan penuh diselingi canda - canda seputar masalah SEX.
Tanpa membuang waktu, kami pun segera check ini di sebuah hotel kawasan jalan Drupadi Renon. Seperti sudah memendam hasrat yang begitu lama terpendam, tanpa mengucapkan satu patah kata pun, kami bercinta dengan penuh hasrat, niat ku memakai kondom ditolak halus sang tante dengan alasan tidak nikmat, walau aku berusaha meyakinkan bahwa lebih aman pakai kondom.
Dia menjamin kalau dia tidak akan hamil karena sidah memasuki masa menopause dan dia meyakinkan aku kalau dia sehat dan tidak mengindap PMS. Dengan sedikit rasa was – was aku pun menyanggupinya.
Selepas permainan yang pertama, aku beristirahat sejenak sambil mengusap keringat, dia mendekat dan berbisik “Kamu sungguh perkasa, aku sampai puncak berulang sampai 4 kali” lantas mencium pipiku dengan mesra.
Belum kering keringatku, dia mulai lagi mencoba membangkitkan gairahku, kali ini dengan cara yang berani. Dia mulai mengelus batang kemaluanku, dan secara perlahan dicium lalu dijilati, akhirnya dia kulum – kulum didalam mulutnya.
Dia mainkan permainan ini dengan sangat terlatih hingga dalam hitungan menit aku pun sudah ereksi lagi dan siap dalam permainan kedua.
Begitu selanjutnya, hal yang sama dengan tambahan - tambahan variasi berulang hingga 4 kali. Dan untuk permainan yang terakhir dia meminta dengan sangat agar mencoba 69 style. Aku pun menyanggupi. Walaupun umurnya sudah setengah baya, sepertinya dia cukup rajin merawat vaginanya hingga rasanya masih kesat dan baunya cukup harum.
Tidak terasa  3 jam telah berlalu, kami pun sama - sama sepakat untuk mengakhiri eksekusex malam ini karena waktu sudah menunjukan pukul 10 malam dan berjanji untuk ketemu lagi pada kesempatan lain.
Yang membuat aku cukup terkejut adalah sebuah Handphone Nokia N95 baru diberikan sang tante sebagai tanda kasih katanya. Alasan lain karena sang tante tidak bisa mendapatkan MMS dari aku karena sebelumnya HP ku tidak tersedia fasilitas MMS. Selama ini aku hanya bisa menerima MMS saja dan harus pergi ke warnet untuk melihat MMS nya. Sang tante berharap kami bisa saling kirim MMS erotis.
Penilain secara umum :
Muka = 8
Body = 7
Toket = 7
BJ ( Karaoke ) = 8